Topeng Ireng kepanjangan dari Tata Lempeng Irama Kenceng yang artinya baris lurus irama keras. Topeng ireng lahir dan berkembang di lereng Gunung Merbabu dan Merapi. Kesenian itu sering dipergunakan untuk acara hajatan, Sekelompok penari dengan sepatu boat gemerincing dan kostum seperti suku indian, topi bulu ayam, kain berwarna-warni memainkan tarian dinamis
Jenis seni tari ini merupakan perpaduan antara Tari Dayakan dan Kubro Siswo, kesenian tersebut dinilai merupakan jenis seni yang menampilkan gerakan-gerakan energik, dan diiringi oleh musik keras, yang terdiri dari (Bedug, Bende, Suling, dan Sentak atau yang lebih dikenal dengan nama Gendang) tari-tarian yang ditampilkannya tersebut dapat tersaji secara atraktif, alunan nada bernuansa lagu-lagu agamis, menyatu dengan gerak dan teriakan para penari, yang mayoritas masih remaja itu, membuat pertunjukan kesenian ini penuh dengan kedinamisan dan kereligiusan. Agar mendapat perhatian dari para remaja, pengembangan unsur-unsur artistik yang ada dikreasikan dan dikemas dengan sangat baik, Sehingga, seni topeng ireng memiliki daya tarik tersendiri.Bahkan kreativitas menciptakan kostum juga unik, yang lebih menonjolkan warna hitam dipadukan dengan warna terang lainya, dihiasi dengan rumbai-rumbai sperti orang Hawaii, sungguh tercipta tarian yang dahsyat, ramai dengan hentakan kaki yang serentak disertai gemrincingnya kelinthing yang menempel di kaki para penari.
Tarian ini merupakan tarian penyambutan tamu, seperti di Candi Borobudur, setiap hari minggu dan hari libur lainya sering diadakan pentas seni topeng ireng guna mendongkrak kepariwisataan di Candi
Tarian ini terdiri dari beberapa babak yaitu: rodatan; kewan-kewanan, atraksi dan ada juga yang menampilkan pencak jawa.
Tarian topeng ireng ini juga untuk menyemarakkan datangnya hari-hari besar seperti hari Lebaran, Natal, Waisak, Tahun baru, pada Tahun Baru Hijriyah (01 suro) 2009 di Taman Wisata Candi Borobudur, bekerjasama dengan Lesbumi NU Magelang,Usai dilakukan kirab 01 Sura, secara bergantian kesenian tradisional Topeng Bleduk Ireng dari Kuncen Ngargogondo Borobudur yang di nahkodai oleh Kamsidi dengan rebana berkolaborasi menghibur para pengunjung Candi Borobudur, tak ketinggalan para wisatawan asing pun ikut mengabadikan lewat handycam maupun kamera digital.
Meski Topeng Ireng ini kesenian tradisional, tapi,, syair-syair lagu yang dilantunkan mengandung beberapa ajaran Islam atau bernada dakwah. Penonton pun dengan senantiasa menikmati penampilan kegiatan ini, dan tidak sedikit yang duduk lesehan di atas rerumputan di bawah teduhnya pepohonan yang tumbuh di komplek TWCB, Sebelah jalan masuk menuju Candi Borobudur.
Bledug Ireng sendiri adalah kesenian tradisional Topeng Ireng yang terlatak didaerah lereng pegunungan menoreh bermarkas di Dusun Kuncen Desa Ngargogondo, yaitu sebelah selatan Candi Borobudur, berdiri sejak tahun 1977 bisa disebut sebagai salah satu pelopor tarian Topeng Ireng di Kec. Borobudur. Dengan tarian yang khas tanpa meninggalkan ketradisionalan dan didasari dengan gerakan pencak jawa kuno, hingga kini masih eksis dan mempertahankan warisan budaya jawa. Bledug ireng sendiri beranggotakan lebih dari 150 personil, tertidiri dari anak-anak hingga dewasa. Dan Topeng Ireng ini menjadi wadah para remaja menyalurkan bakat terpendam di dalam seni dan tari, sehingga menambah kreatifitas para remaja yang ada didaerah Magelang khususnya Borobudur.
Jika ingin tau selengkapnya hub.
Posting Komentar